Watak Bawaan "Ingin Cepat"nya Manusia

Manusia selain dianugerahi otak pikiran yang hebat, juga diberi watak-watak lain yang tidak bisa dirubah di antaranya; lemah, suka berkeluh kesah, suka pada harta benda, dan lain-lain. Watak - watak yang ditempelkan Tuhan pada diri manusia bersifat hakiki dan batini, serta hampir mustahil bisa dihilangkan dalam diri manusia. Salah satu watak tersebut ialah watak tergesa-gesa / cepat-cepat.




Kebanyakan manusia ingin segala sesuatu urusannya cepat selesai dan cepat dinikmati. Akan tetapi proses yang instan cepat di dunia tidak mungkin terjadi sebagaimana gambaran seperti di Surga. Ada tahapan-tahapan tertentu atau proses yang harus dilalui. Hal apa saja yang ingin segera, tergesakan, cepat-cepat dicapai manusia;
  • Ingin cepat dapat banyak follower / pengikut
  • Ingin cepat promosi naik pangkat jabatan
  • Ingin cepat hidup enak tanpa susah payah usaha
  • Ingin cepat mengekspansi bisnis di seluruh daerah
  • Ingin cepat selesai pekerjaannya
  • Ingin cepat dapat gajian
  • Ingin cepat hafal Al-Quran dan Hadist
  • Ingin cepat lulus sekolah atau kuliah dapat gelar
  • Ingin cepat kaya raya memiliki rumah megah dan kendaraan mewah
  • Ingin cepat dilayani tidak sabar antri
  • Ingin cepat doanya dikabulkan
  • Ingin cepat penyakitnya disembuhkan
  • Ingin cepat permasalahan yang menimpanya selesai 
  • Ingin ujian hidup yang menimpanya cepat selesai
  • Dan ingin cepat lainnya.
Watak yang menempel pada diri manusia ini, sudah menjadi watak umum semua manusia. Sehingga muncul inspirasi menciptakan berbagai macam perlombaan; lomba lari, lomba sepak bola, lomba bola basket, lomba dayung, lomba motor balap, lomba mobil balap, dll.



Ada hal positif dari sifat ini, jika dikaitkan amal ibadah seperti cepatlah bersedekah, cepatlah mengerjakan sholat dan cepatlah bertobat serta cepatlah jauhi maksiat. Karena jika tidak cepat bisa-bisa didahului malaikat pencabut nyawa akhirnya jadi mayat. Jangan sampai kita menunda perintah Tuhan, menginginkan sesuatu cepat terjadi padahal urusan duniawi.

Perlu kita sadari juga, jika kita menginginkan ujian hidup yang hakikatnya dari Tuhan cepat selesai berarti kita tidak memiliki adab tatakrama sopan santun kepada Tuhan. Jangan su'udzhon negative thinking dulu, barangkali dengan ujian tersebut Tuhan hendak mengajarkan dan mendidik kita tentang arti Keikhlasan dan Kesabaran. Ada baiknya jika ditimpa ujian hidup memohon dikuatkan menjalani dan melaluinya.

Semoga kita termasuk hamba yang pandai beryukur apapun yang diberikan Tuhan kepada kita, termasuk menjadi orang-orang yang Ikhlas dan sabar. Amiiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Destinasi Wisata Pantai di Malang Selatan

Jalur ke JLS Malang via Gondanglegi dan Bantur

Menyusuri Jalanan Merenungi Realita Penciptaan