Pesan Bijak Mutiara Kitab Al-Hikam Ibnu Athoillah As-Sakandari

Manusia memang diperintah memohon, berdoa, meminta kepada Tuhan. Tapi hasil permintaan bukan otoritas manusia, yang seakan-akan dengan do'a permintaannya dapat memerintah Tuhan untuk mengabulkan ini dan itu. 

Ingat, manusia harus memiliki tatakrama akhak adab sopan santun pada Tuhan, jangan merasa kecewa jika harapan permintaan tidak sesuai kenyataan. Husnudzhon / positive thinking lah beradab baiklah kepada Tuhan.



















Kata mintalah, berdo'alah (اُدْعُونِى) yang terdapat dalam Al-Qur'an bentuknya kata kerja perintah. Jika dipahami secara gramatikal sesuai kaidah bahasa arab, kalau bentuknya perintah berarti menandakan "kewajiban" yang harus dilaksanakan. Kalau dipikir secara jernih melaksanakan perintah Tuhan lebih utama dari pada hasil.

Jadi, kalau melaksanakan perintah kewajiban lebih penting daripada bentuk hasilnya maka laksanakan dengan sebaik mungkin dan tulus ikhlas. Kalau hasilnya, pasti Tuhan lebih memahami dampak baik dan buruknya suatu pemberian.

Kalau mau jujur, sebenarnya apa yang kita minta aslinya adalah kepentingan nafsu syahwat duniawi kita agar keinginannya bisa terpuaskan. Ingin ini ingin itu, setelah dipenuhi salah satunya muncul keinginan lagi, kalau dituruti tentu tidak ada habisnya dan justru dapat berdampak negatif sehingga lalai pada kewajiban kita kepada Tuhan. Jika sudah lalai, tenggelam dalam keinginan yang mudah digapai maka hati terancan dalam kegelapan duniawi, kalau hati sudah diliputi kegelapan duniawi semakin sulitlah melihat dimensi akhirat.

Jadi, mari kita meminta sesuai apa yang diinginkan dari kita terhadap-Nya. Enak tidak enak kita lakukan dengan sekuat dan sebaik mungkin.

Terima kasih telah menyimak, semoga kita dimasukkan dalam hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur dengan karunia-Nya.

Wallohul muwaffiq ila aqwamiththoriq
Wasalamualaikum wr. wb.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Destinasi Wisata Pantai di Malang Selatan

Jalur ke JLS Malang via Gondanglegi dan Bantur

Menyusuri Jalanan Merenungi Realita Penciptaan