Merawat "Wadah" Sumber Kotoran dan Penyakit

Manusia selain dilengkapi dengan kekuatan non materi yang bersifat transendental, juga dilengkapi dengan komponen ragawi jasmani yang bersifat fisik. Jasmani ini tentu tida otomatis selalu kuat perlu di-Charge layaknya baterai HP yang kita gunakan medsos-an sehari-hari. Jika tidak diberi asupan yang tidak tepat maka kekuatan yang kita butuhkan bisa terganggu. Mengkonsumsi berbagai jenis makanan harus sesuai kapasitas, tidak boleh berlebihan overdosis. Jika konsumsinya overdosis bisa meledak terjadi gangguan fisik dan mental.

Setelah mengkonsumsi sekian lama, apakah tubuh jasmani bertambah sehat!! Kalau dikatakan sehat, kenapa masih banyak yang mengeluh sakit ini sakit itu. Banyak didirikan rumah sakit dan puskesmas. Tidak sedikit makanan dan minuman instan yang kita konsumsi mengandung zat kimia pengawet dan toxic materials. 

Kalau dilihat dari segi hakikat, sebenarnya kita ini hanya wadah. Wadah yang berisi kebaikan dan juga berbagai masalah serta penyakit. Dalam perspektif masalah, di otak saja, banyak pikiran melayang - layang mikir ini dan itu yang membuat kita pusing tujuh keliling. Sampai-sampai muncul obat pusing kepala dengan berbagai merk-nya, bahkan kalau perlu konsultasi ke dokter ahli neurologi.😊 Dalam kehidupan mana ada orang yang tidak pernah pusing karena overdosis mikir ini dan itu. Seorang dokter sekalipun sepanjang memiliki otak pasti juga mengalami permasalahan hidup sehingga mengganggu pemikiran otaknya.












Beralih ke alat pancaindra lainnya yang menjadi wadah kotoran, jika kita renungkan dengan sungguh-sungguh;
  • Kedua mata menjadi sumber kotoran ketek
  • Kedua telinga juga mengeluarkan kotoran yang disebut serumen
  • Hidung juga mengeluarkan cairan kental dan kalau sudah mengering disebut upil
  • Bibir malah menyebabkan banyak masalah, selain mengeluarkan bau abab tidak sedab dan kotoran cairan air liur juga bisa mengeluarkan kata-kata emosional yang tidak terpuji dan bisa menyakiti hati orang lain.
  • Alat reproduksi mengeluarkan ampas semi padat dan air limbah bau pesing.
Apakah yang kita konsumsi benar-benar dalam rangka menjaga perawatan atau hanya sebatas memuaskan keinginan selera makan!! Jika memang bentuk perawatan, kenapa dirawat malah menjadi tua. Seharusnya kalau memang dirawat tubuh kita seharusnya tetap segar awet dan bersemi.

Semua yang dikonsumsi makanan, entah itu berupa nutrisi atau vitamin ujung-ujungnya juga akan menjadi sisa - sisa kotoran, dalam wujud keringat, air kencing, upil, dan lain-lain. 

Sebagai wadah yang penuh keterbatasan, seharusnya manusia menyadari bahwa eksistensi wujud ragawi kita tidak semata-mata hanya untuk digunakan menikmati kesenangan duniawi. Seringkali kita lalai lupa wadah ini sewaktu-waktu bisa lenyap karena diambil pemiliknya. Terkadang Tuhan mengambilnya dengan cara instan, adakalanya juga Tuhan mengambilnya melalui proses yang menyakitkan. 

Jika Tuhan mengambil wadah ragawi ini dengan cara yang tidak enak dan nyaman, tentu kita dalam kesulitan besar. Selagi diberi wadah yang sehat untuk bergerak dan berfikir normal tunaikan kewajiban amal ibadah dengan istiqomah, jangan hanya digunakan untuk menikmati duniawi.

Mari kita jadikan wadah ini benar-benar memiliki nilai positif yang bisa menjadikan hati nurani lebih dekat dengan Ilahi Pemilik Kekuatan Sejati.

Sekian, terima kasih. Semoga bermanfaat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Destinasi Wisata Pantai di Malang Selatan

Jalur ke JLS Malang via Gondanglegi dan Bantur

Menyusuri Jalanan Merenungi Realita Penciptaan