Kata Mutiara Kitab Al-Hikam
Sejatinya semua dan segala urusan di jagat raya semesta alam ini sudah ada yang mengaturnya, hanya saja manusia merasa pintar dengan kepandaian dan pangkat jabatannya ingin mengatur membuat kebijakan ini itu, agar mendapat pengakuan eksistensi kepintarannya dari orang lain (egoisme).
Dilihat dari segi hakikat, Kalau kita mau merenung tafakur dan tadabbur dengan sungguh - sungguh segala aktivitas dan gerak alam semestata sudah teratur. Mulai dari konstruksi susunan planet dan gerakannya yang berputar di sumbu porosnya adalah bentuk dari keteraturan (tadbir). Pergantian siang malam juga salah satu bentuk perwujudan tadbir. Perbedaan suhu tiap wilayah yang ada di bumi juga merupakan wujud dari tadbir. Bahkan siklus hidup hingga mencapai batas titik akhir kematian makhluk hidup adalah wujud dari tadbir untuk menjaga keseimbangan alam.
Berkaitan dengan kebutuhan makhluk hidup, semua juga sudah dicukupkan diatur sesuai kadarnya. Seringkali kebutuhan bisa jadi masalah karena faktor keinginan manusia yang berlebihan. Tergoda oleh kenyamanan semu, fatamorgana, delusive sehingga kebutuhan yang sudah diatur menjadi beban masalah. Jika mau menerima, qona'ah dengan apa yang sudah diatur maka tidak perlu kita pusing-pusing dan susah - susah memikirkannya asal kita mau gerak usaha melaksanakan kewajiban hamba kepada Tuhan sebagaimana mestinya.
Sekeras apapun usaha kita ingin mengatur urusan kita atau urusan pada orang lain tidak mungkin aka berhasil jika dilakukan dengan penuh kesombongan dan keangkuhan.
Prioritaskan kewajiban kita sebagai hamba dengan melaksanakan sebaik mungkin, jika sudah baik aturan kehidupan pasti juga ikut baik. Jangan sampai aturan kebijakan yang kita buat malah membuat lalai melaksanakan kewajiban menghamba pada Tuhan, kalau sampai lalai jadilah kita budak hamba keinginan nafsu syahwat hanya karena ingin pengakuan diakui sebagai pejabat hebat atau orang pintar.
Terakhir, kita seharusnya sadar diri bahwa tidak sepatutnya kepandaian dan kepintaran yang dianugrahkan Tuhan, membuat kita sewenang-wenang merasa paling hebat merasa paling bisa mengatur segala urusan kebutuhan manusia.
Komentar
Posting Komentar