Menyusuri Jalanan Merenungi Realita Penciptaan
Selama kita berada di dunia pasti otak kepala ada saja lintasan pikiran prasangka yang masuk secara tiba-tiba, baik yang disengaja atau tidak disengaja. Ketika otak kepala terasa penuh dengan beban persoalan keadaan dan kenyataan jangan hanya apatis hanya duduk-duduk rebahan seperti orang tak berdaya. Cobalah berjalan-jalan santai, barangkali akan menemukan ketenangan, semangat dan inspirasi karena dipertemukan hal baru yang bisa meningkatkan kesabaran dan keikhlasan dengan ujian Tuhan. Perjalanan tidak harus ke tempat-tempat yang mewah, mungkin ke tempat-tempat yang penuh ketenangan dan inspiratif suasana alam.
Perjalanan jangan hanya dijadikan ajang mencari kesenangan, tapi jadikan media untuk pembelajaran bahwa kehidupan orang lain juga mengalami hal yang sama dengan yang kita alami. Mungkin saja alur cerita hidup yang mereka alami lebih menyusahkan dari pada kita dan itu bisa membuat kita tetap bersyukur. Perjalanan sebenarnya berfungsi merenungi, beri'tibar dan bertafakur agar hati lebih dekat kepada sang pencipta.
بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانظُرُوا كَيْفَ بَدَأَ الْخَلْقَ ثُمَّ اللَّهُ يُنشِئُ النَّشْأَةَ الْآخِرَةَ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ~ QS. Al-Ankabut : 20 ~
Jangan sampai perjalanan malah menjadikan kita terlena dan terjebak oleh nafsu syahwat tergila-gila kenyamanan dan kenikmatan duniawi, sehingga ketika diuji Tuhan menjadi kaget dan mudah rapuh sering mengeluh sana - sini.
Perjalanan adalah observasi terhadap laboratorium alam ciptaan Tuhan untuk menumbuhkan sifat kuriositas kenapa diciptakan seperti ini, manfaatnya diciptakan bagi kita apa! Ketika di jalan melihat ada orang beraktivitas seperti itu pelajaran apa yang bisa kita serap! Ketika di jalan ada hal-hal aneh, pelajaran apa yang bisa kita petik untuk tetap istiqomah belajar sabar dan ikhlas dalam beramal beribadah. Pada hakikatnya, semua yang kita lihat dan dengar di manapun mengandung pelajaran untuk taqorrub pada Tuhan.
Komentar
Posting Komentar