Kata Mutiara Kitab Al-Hikam; Kecintaan dan Penghambaan

Jika kita menyukai, menyenangi atau mencintai sesuatu yang kita anggap membuat hati kita senang bahagia pasti akan menimbulkan beberapa tuntutan dan efek akibatnya. Kalau sudah menyukai sesuatu, berapapun ongkosnya pasti dikorbankan. Kapanpun dan di manapun jika sudah menyenangi sesuatu pasti akan ditemuinya. Entah itu hujan atau tidak, siang atau malam kalau sudah senang tetap berangkat demi yang disenanginya.

Seakan - akan kita jadi hamba yang kita senagi, apapun itu obyeknya yang kita senangi. Seperti yang diungkapkan dalam Kitab Al-Hikam Ibnu Athoillah As-Sakandari berikut ini;




Sesuatu yang kita sukai, pasti bayang-bayangnya akan menghantui pikiran kita tiap waktu. Kalau di pikiran sudah ada gambaran seperti itu, mana sempat memikirkan dan mengingat yang lainnya.

Itulah sebabnya, Tuhan tidak menyukai hamba-NYA mencintai selain-NYA secara berlebihan melwati batas kewajaran karena bisa menyebabkan lalai mengingat-NYA. Sampai-sampai kesenangan sesuatu di dunia ini menyebabkan lupa waktu sholat dan amal ibadah lainnya. Maka dari itu menyenangi sesuatu sekedarnya saja, jangan sampai kesenangan kita di dunia melalaikan mengingat Tuhan Pencipta kita.

Contoh mudahnya jika kita menyukai sesuatu secara berlebihan;
  • Jika kita menyukai harta materi secara berlebihan apapun dilakukan untuk meraihnya, bahkan kondisi hujan-hujanan pun dilakukan
  • Kalau kita menyukai jabatan secara berlebihan, apapun dilakukan agar naik pangkat hingga mencapai pangkat yang tertinggi, kalau perlu tidak usah pensiun diperpanjang terus masa aktif jabatannya.
  • Kalau menyukai medsos secara berlebihan, sampai tengah malampun online dilakukan untuk menikmati medsos.
  • Kalau menyukai burung, koleksi burung peliharaannya pun sampai banyak jenisnya bahkan harganya per ekor puluhan jutapun dibeli
  • Dan kesenangan-kesenangan yang lainnya.
Jika sudah menyenangi sesuatu secara berlebihan, maka hampir sebagian besar waktunya tiap hari dihabiskan untuk bermain-main, menjaga dan merawat apa yang disenanginya. 

Apa yang kita senangi kebanyakan membuat kita lalai kewajiban kepada Tuhan. Setidaknya, porsi waktunya mengingat Tuhan tidak sebesar pada apa yang disenanginya. Aktivitas - aktivitas ketika menyenangi sesuatu, didominasi dan disibukkan dengan hal - hal yang berkaitan erat dangan apa yang disenanginya.

Semoga aktivitas kita tidak sampai melalaikan kewajiban kita kepada Tuhan agar hati selamat dari racun duniawi. Amiiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Destinasi Wisata Pantai di Malang Selatan

Jalur ke JLS Malang via Gondanglegi dan Bantur

Menyusuri Jalanan Merenungi Realita Penciptaan