Quotes; Dinamika Sosial Bermasyarakat

Hidup bersosial sangat berkaitan erat dengan kehidupan yang kompleks, ada banyak hal yang meliputinya; karakteristik, budaya, watak setiap orang dan kepentingan tiap-tiap individu yang ada di dalamnya. Hidup bersosial juga bisa dikatakan seni mengelola kompleksitas kebutuhan setiap individu, karena tidak semua kebutuhan setiap individu bisa diakomodir. Butuh seni dan kebijaksanaan yang cermat, tepat dan hati-hati.

Jika kita tidak memiliki mental yang matang, kedewasaan dalam berpikir dan  kepandaian yang cukup dalam meyikapi setiap problem sosial yang muncul tentu akan menimbulkan konflik sosial. Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk terus belajar dan menggali ilmu, agar bisa berpikir dan bertindak bijak dalam memutuskan hal apapun. Tidak ada salahnya jika kita mengamati dengan melakukan perjalanan kemanapun sambil jalan-jalan piknik mengamati prilaku-prilaku sosial di sutau daerah.  




Pengamatan sosial dengan perjalanan ringan piknik, sangat bermanfaat dalam menjaga kondisi mental kejiwaan bagi kita. Karena kondisi kejiwaan juga tidak terlepas dari hubungan sosial. Jika mental sehat maka akan tercipta kondisi kehidupan sosial yang konstruktif. Di samping itu, pembentukan simbiosis sosial mutualisme tidak akan terwujud jika pondasi mentalnya tidak terbangun dengan baik.

Berbuat yang terbaik kepada masyarakat dengan tulus adalah salah satu bentuk pengabdian dan ibadah sosial. Dengan berbuat baik, tentu Tuhan akan membalas kebaikan kita berupa mempermudah segala kebutuhan dan permasalahan hidup.




Dengan adanya kegiatan jalan-jalan ke daerah-daerah yang berbeda, tentunya akan menambah wawasan kita tentang karakteristik sosial yang kita temui tiap daerah, sehingga dapat membantu kita dalam memutuskan suatu keputusan yang berguna bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan kita.

Ada hal-hal tertentu yang tidak kita ketahui di lain daerah, maka tidak ada salahnya jika menambah informasi wawasan dengan melakukan perjalanan ke daerah yang memiliki keunikan budaya hidup.




Semakin banyak kita melakukan perjalanan sambil piknik, maka akan semakin banyak pula data-data sosial yang terkumpul dalam otak kita. Dengan begitu, kekayaan pengatahuan yang tersimpan dalam otak kita akan menjadikan kita lebih hati-hati dalam menentukan tindakan yang baik penuh kehati-hatian dan tepat. 




Jika wawasan dalam otak bertambah, kita dapat berkontribusi baik secara konseptual maupun praktikal. Berkontribusi bisa dikatakan sebagai solusi dan perwujudan sedekah kepada orang lain yang tujuan utamanya membantu meringankan beban dari masalah kehidupan. Persoalan tulus atau tidak tulus hanya modus tergantung individunya masing-masing, sedangkan penilaian bobot kualitas kontribusi serahkan kepada Tuhan, layak tidaknya dibalas kebaikan atau adzab itu bukan urusan kita kalau hanya sekedar jadi pengamat.





Ketika melakukan perjalanan jangan terfokus hanya pada data visual (penglihatan mata) saja, ada baiknya juga dilengkapi data-data audio (pendengaran) melakukan percakapan ringan dengan penduduk lokal sekitarnya, dengarkan keluh kesah mereka dan kegiatan hidup lainnya.





Semakin luas wawasan sosial yang kita dapatkan dari segala penjuru dan pojok wilayah, maka akan semakin rendah hati pula ketika kita akan mengungkapkan gagasan. Maksudnya, gagasannya bersifat luwes dan moderat agar jangan sampai bersifat otoriteristik; memaksakan harus diimplementasikan tanpa memperdulikan karakteristik dan dinamika yang sedang dialami masyarakat. 




Mari berkontribusi dengan hati yang tulus kepada masyarakat, karena kebaikan yang tulus apa adanya akan menjadikan kita dikenang sepanjang masa meskipun jasad sudah melebur menjadi satu dengan tanah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Destinasi Wisata Pantai di Malang Selatan

Jalur ke JLS Malang via Gondanglegi dan Bantur

Menyusuri Jalanan Merenungi Realita Penciptaan