Peran dan dampak Teknologi terhadap Edukasi Bocil

Teknologi sudah mengalami perkembangan sangat cepat, terutama alat komunikasi HP dengan berbagai macam medsos dan permainan gamenya. Di medsos pertukaran dan interaksi antar pengguna dengan budayanya bisa terjadi seketika. Jika kita tidak menyediakan dan memfilter konten yang tepat maka akan menjadi problem sosial. Melihat pertumbuhan jumlah pengguna medsos di Indonesia yang semakin banyak tentu tidak hanya menguntungkan dari segi ekonomi, tapi pengaruh isi pikiran, watak dan budaya tiap pengguna juga harus diperhatikan dengan serius agar tidak berdampak buruk pada tumbuh kembang psikis mental bocil (bocah cilik).

Istilah bocil sebenarnya kata istilah di medsos yang mengacu pada anak yang masih kecil ingusan belum memahami kompleksitas kehidupan dan otaknya masih relatif kosong dari problem-problem kehidupan.




Teknologi komunikasi yang seharusnya berfungsi mengedukasi dan memajukan wawasan pengguna, jangan sampai berbalik menjadi bumerang malah mengakibatkan permasalahan-permasalahan sosial minor. Jangan meremehkan hal negatif meskipun kecil, jika dibiarkan akan merusak mentalitas generasi yang akan datang. Jangan sampai konten-konten destruktif beredar dan dikonsumsi bebas oleh bocil-bocil sehingga mempengaruhi watak dan kebiasaan bergaul.

Bagi relawan pendidikan, konten kreator medsos; mari kita ciptan konten-konten yang edukatif dan inspiratif. Kita isi medsos dengan hal-hal positif yang bisa menginspirasi pemirsa untuk berbuat baik. 

Untuk menarik pemirsa (user) kita kemas dengan baik; mulai dari bentuk tampilan aplikasi, narasi konten, hingga konten utamanya. Jangan sampai kalah dengan konten-konten oportunis, hanya berfokus pada penghasilan ekonomi berkeliaran bebas di beranda pengguna. 

Kita harus sadar, apa yang dibaca, dilihat dan dikonsumsi otak bocil biasanya akan menjadi kebiasaan dalam bersikap. Coba perhatikan bagi mereka yang putra-putrinya setiap harinya bermain HP bagaimana sikap dan prilakunya!! Pasti sesuai dengan apa yang dilihatnya di HP, mulai dari kata-kata dan meniru-niru perbuatan idolanya (meniru jenis pakaian, aksesoris yang digunakan, gaya rambut dan lain-lain.) Sikap bocil yang suka meniru ini, jika tidak kita antisipasi sejak dini tentu akan menyusahkan. Apalagi jika berdampak pada penyimpangan pertumbuhan mental dan menjadi problem sosial bermasyarakat, pasti akan lebih menyusahkan. 

Mari kita jadikan alat komunikasi dan kemajuan teknologi sebagai alat untuk menguatkan ilmu dan budaya yang beradab berbudi pekerti luhur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Destinasi Wisata Pantai di Malang Selatan

Jalur ke JLS Malang via Gondanglegi dan Bantur

Menyusuri Jalanan Merenungi Realita Penciptaan