Kosmologi Budaya Santri Sejati

Umumnya kata santri merupakan sebutan bagi anak atau seseorang yang sedang menuntut atau sudah mendapatkan ilmu dari lembaga pendidikan pesantren. Meskipun sama-sama menuntut ilmu, antara santri dan siswa di lembaga pendidikan umum ada perbedaan yang cukup lumayan signifikan. Terutama dari segi mata pelajaran agamanya, jika di sekolah umum tidak ada pembelajaran khusus buku-buku agama tertentu dan isi pembelajaran agamanya bersifat secara umum tidak mendetail. Sebaliknya, santri di pesantren mendapat pembelajaran kitab-kitab klasikal karangan ulama-ulama terdahulu salafush sholih. Di lembaga pendidikan formal biasa tidak dibahas hadist secara menyeluruh, hanya dibahas secara parsial.

Di pesantren pendidikan kepada santri-santrinya lebih ditekankan kepada pembelajaran adab dan kajian keagamaan yang bersumber asli dari kitab klasik (kitab kuning). Kalau di lembaga pendidikan umum, bianya sudah dibukukan berupa buku cetak panduan resmi yang diambil atau dikutip bagian-bagian tertentu.



Di dunia pesantren belajar tidak terbatas pada pagi sampai siang saja. Di pesantren mulai dari pagi habis subuh sudah dilatih belajar. Mental, hidup tertib dan etos semangat perjuangan dalam hidup sudah diajari sejak waktu menjelang subuh. Biasanya sebelum subuh untuk tingkat pendidikan MI/SD, MTS/SMP, MA/SMA diajari sholat malam, sesudah subuh mengaji tajwid Al-Qur'an setelah itu dilanjutkan sekolah umum sampai siang hari. Setelah habis sholat ashar ngaji opsional (mengaji boleh tidak mengaji tidak apa-apa atau istirahat di kamar asrama sambil belajar sendiri), kajian hadist Nabi Muhammad SAW.

Ciri khas santri sejati dapat dilihat dari akhlak dan kiprahnya setelah boyongan dari pesantren. Ada ciri unik dari seorang santri sejati yang membedakan dengan orang awam lainnya, ciri paling mudahnya ialah bisa jadi imam tahlilan, istighotsahan dan sholawatan. Sedangkan ciri akademisnya, jika dia seorang santri sejati maka karya-karya tulisnya pasti berhubungan erat dengan konsep pembangunan spiritual. 

Ciri yang paling utama dari seorang santri sejati ialah dari segi adab tatakramanya, inner beauty-nya menjadi ikon unik yang menjadi pembeda dengan yang lainnya.



Penampilan luar bisa dimanipulasi, tapi penampilan batin tidak akan mungkin bisa dibuat-buat. Isi batin santri sejati bersifat transendental, tidak terlalu bernafsu dan berambisi mengejar duniawi. Ghirah batinnya hanya tertuju kepada Al-Ghony Al-Mudabbir Ar-Rozzaq fa'alu lima yurid. Wataknya cuek pada duniawi, kalaupun terpaksa mikir dan menggunakan hal-hal duniawi hanya sekedarnya saja.

Karena dalam hati dan akalnya dunia hanyalah persinggahan sementara, bukan sumber kesenangan abadi. Dunia akan tiada dan musnah kembali dalam ketiadaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Destinasi Wisata Pantai di Malang Selatan

Kata-kata Bijak Motivasi Kehidupan

HIKMAH NJOWOAN