Ibnu Batutah Sang Traveler Penjelajah Muslim

Ibnu Batutah merupakan penjelajah eksplorer traveler muslim dari Maroko. Beliau melakukan travel sejak usianya sekitar 21 tahun. Mula-mula beliau meninggalkan Maroko demi melihat tanah suci Mekkah dan Madinah sekaligus menunaikan ibadah haji, tapi lama-kelamaan asyik menikmati mengembara menjelajahi negeri-negeri lainnya. Di dalam perjalanan menjumpai banyak tokoh-tokoh islam dan pembesar-pembesar sultan di wilayah yang beliau singgahi.

Menjeajah bukan sekedar menjelajah, tapi beliau mengamati lingkungan dan daerah yang ia singgahi. Mengamati kondisi sosial, budaya, alam dan bahkan politiknya. Pernah juga mendatangi wilayah yang penuh liputi salju, sehingga beliau menyebut daerahnya sebagai dark zone. Memang benar apa yang termaktub dalam Alqur'an, jika tidak pernah melakukan rihlah eksplorasi travel mana bisa menambah wawasan suatu wilayah dan kejadian alam ciptaan-Nya.

قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانظُرُوا كَيْفَ بَدَأَ الْخَلْقَ ثُمَّ اللَّهُ يُنشِئُ النَّشْأَةَ الْآخِرَةَ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ~QS. Al-Ankabut; 20~










Jika anda ingin mengetahui kisah detail tentang perjalanan dan penjelajahannya bacalah kitab atau buku "Arrihlah"  ibnu Batutah / judul asli bahasa arabnya ( تحفة النظار في غرائب الأمصار وعجائب الأسفار). Dari kitab inilah kita terbantu menambah dan memahami kondisi sosial wilayah yang pernah disimggahi, sehingga dapat membuat keputusan atau kebijakan yang tepat sasaran terhadap suatu permasalahan kehidupan sosial bermasyarakat. Semakin sering melakukan perjalanan dengan diiringi i'tibar maka semakin kagum dan dekatlah hati dengan Keagungan Arrohman Arrokhim.
















I'tibar kehidupan di luar wilayah yang kita tinggali disertai tadabbur dan tafakkur dapat melatih diri untuk bersikap tawadhu', tasamuh, sikap sabar, ikhlas serta bijak dalam menyikapi segala hal. Jangan biarkan kaki yang sehat dan kuat hanya untuk sebuah kemalasan, gunakan untuk melangkah menjelajah dan beramal demi kebaikan mengimprovisasi diri menjadi pribadi hamba yang hatinya istiqomah ta'aluq kepada Sang Maha Pencipta Aljawadul Karim.


Tumbuhkan sikap kuriositas terhadap ciptaan Tuhan, tetap semangat istiqomah mengisi otak dengan laboratorium kejadian alam dan sosial yang telah diciptakan-Nya.

Maka dari itu, sesekali lakukan perjalanan agar mengetahui hal ihwal kejadian di suatu daerah untuk dijadikan i'tibar pelajaran menambah keimanan kepada Tuhan yang Maha Rohman dan Rakhim.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Destinasi Wisata Pantai di Malang Selatan

Jalur ke JLS Malang via Gondanglegi dan Bantur

Menyusuri Jalanan Merenungi Realita Penciptaan