Apa Pelampiasan Beban Pikiran Anda?

Hidup takkan lepas dari persoalan kehidupan, karena beban persoalan merupakan paket kehidupan di dunia dari Tuhan. Ada yang meluapkan dan melampiaskan dengan hal-hal tertentu sesuai dengan kesenangannya masing-masing individu. Misalnya, jika senang piknik maka akan piknik selama mungkin, jika senang bernyanyi maka seharian akan beenyanyi karaokean sepuasnya, jika senang berolah raga maka akan berolah raga sepuas-puasnya, ada yang melakukan yoga, ada yang uzlah dari keramaian dan lain-lain. Jika pelampiasan didorong oleh emosi nafsu syahwat biasanya hanya akan menambah problem dan beban di otak kepala serta berakibat penyesalan di kemudian hari.



















Hidup tanpa persoalan permasalahan beban pikiran sangat tidak mungkin terjadi. Bukti nyatanya ialah rambut memutih beruban, karena efek panasnya aliran darah memikirkan sesuatu yang kompleks di dalam otak kepala. 

Solusi dan pelampiasan dari prolem di dunia meskipun sementara sangat penting agar otak tidak mendidih terus-menerus sehingga dapat mengakibatkan efek negatif bagi kesehatan. Intinya, solusi atau pelampiasan apapun dari problem kehidupan jangan sampai melupakan hakikat yang Memberi permasalahan. Mengingat Sang Pemberi persoalah kehidupan adalah pelampiasan yang paling positif dan utama, tanpa mengingat-Nya maka otak kepala akan semakin berat menerimanya bebannya. Selama hidup di dunia jangan memimpikan pikiran tenang hakiki, karena otak pikiran dipaketkan untuk menerima segala persoalan duniawi. Kontradiksi dari pihak luar yang tidak sesuai dengan keinginan kita akan selalu ada, hanya saja terkadang kita sulit menerimanya dengan ikhlas.

Selain itu, kenapa manusia beri ketidaknyamanan dan dibebani permasalahan tidak agar menusia bisa memanfaatkan potensi otaknya sebagai pengelola kenikmatan duniawi. Hanya saja diberi batasan, karena kalau tidak dibatasi biasa berlebihan dan dapat merusak siklus hukum fitrah alamiyah kehidupan makhluk ciptaan-Nya.


















Perlu diingat juga, Tuhan juga memiliki sifat Aljabbar, Alqohhar, Alqobidh, dan kehendak lainnya yang tidak mungkin bisa ditolak oleh makhluk-makhluk-Nya. Makhluk hanya bisa pasrah mau tidak mau harus menerima kejadian positif negatif dalam siklus hidupnya. Semoga kita memiliki kekuatan untuk tetap belajar istiqomah lapang dada sabar dan ikhlas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Destinasi Wisata Pantai di Malang Selatan

Jalur ke JLS Malang via Gondanglegi dan Bantur

Menyusuri Jalanan Merenungi Realita Penciptaan