Membangun dan Mengelola Tempat Wisata
Dilihat dari segi manusianya, kunci kesuksesan membangun dan mengelola tempat wisata adalah kebersamaan warga yang ada di sekitarnya. Memiliki hati yang tulus dan ikhlas memajukan daerahnya tanpa ada niat lain yang justru dapat menimbulkan dampak negatif. Harus memiliki kesadaran dan toleransi bersama satu sama lain karena tempat wisata tanpa ada kebersamaan akan mengalami kemunduran. Tetaplah jaga kebersamaan, jangan saling berebut mengklaim diri paling berjasa karena akan mengurangi nilai keikhlasan. Anggaplah jasa dan kerja keras yang kita perbuat sebagai amal ibadah, siapa tahu amal ibadah tersebut paling dianggap baik terkabul dibanding dengan amal-amal lainnya. Kalau amal ibadah terkabul ciri khasnya ialah hidup keluarganya damai, kalaupun ada permasalahan dapat solusi yang tidak di sangka-sangka.
Sedangkan kalau dilihat dari segi perlengkapan sarana dan prasarana ialah akses jalan yang nyaman, tempat sampah yang mencukupi, gassebo untuk berteduh, tempat cuci tangan dan perlengkapan pendukung lainnya. Jangan sampai tempat wisata dibangun hanya asal-asalan berorientasi pada pendapatan, tapi aspek hiburan dan kelestarian lingkungan diabaikan. Jika tempat tersedia perlengkapan sarana dan prasarana yang baik, tentu wisatawan akan betah menikmatinya. Sambut dan perlakukan wisatawan dengan baik serta beri kesan yang memorable, agar di suatu saat nanti bisa berkunjung kembali lagi.
Wisatawan tentu berkunjung membawa sesuatu yang memiliki nilai tambah pendapatan bagi warga yang ada di sekitar tempat wisata dan tidak mungkin wisatawan tidak membawa sesuatupun. Minimal kalau ada wisatawan datang melintas di daerah yang akan dituju maka jual bensin laku, jual minuman botol laku, jual buah laku, jual kopi laku, jual makanan laku, dan lain-lainnya.
Selain itu, membangun wisata jangan lupa untuk melihat prospek dan segmentasinya. Prospek kedepannya bagaimana dan target wisatawan yang super kaya, kaya, tidak kaya tapi cukup, atau masyarakat bawah low entry level. Jangan mengejar pendapatan dari tiket, yang terpenting ialah pengenalan wilayah agar dikenal luas. Kalau sudah dikenal masyarakat luas, maka otomatis akan mendatangkan minat investor atau orang kaya; "Oh di sana daerahnya enak, masyarakatnya lumayan tertib, rukun dan damai".
Jalan kalau sering dilewati dilintasi wisatawan yang berkunjung pasti akan mengalami peningkatan ekonomi. Setidaknya, jual buah, makanan ringan dan bensin biasanya laku. Sebaliknya, kalau daerahnya sepi tidak ada yang melintas berkunjung berwisata siapa yang akan beli dagangan kita, kebetulan rumah kita di pingir jalan dan usaha buka toko berdagang?
Percayalah, perputaran ekonomi akan terjadi jika kita kompak dan saling kerjasama membangun tempat wisata. Tukang parkir dapat uang, uangnya sebagian buat uang saku anaknya sekolah dan sebagian lagi diberikan ke istrinya, istrinya kemudian menggunakan uangnya tadi ke toko-toko terdekat untuk membeli beras dan kebutuhan pokok lainnya. Mari kita jaga kekompakan dan kebersamaan.
Membangun sesuatu itu mudah, merawatnya agar tetap eksis yang susah, butuh perjuangan yang tidak mudah dan butuh kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa berat. Meskipun begitu, kita wajib tetap berusaha jangan sampai putus asa.
Terakhir mari kita jaga dan melestarikan alam, karena dari sumber alamlah kita bisa menikmati dan bertahan hidup. Dari sumber alamlah segala kebutuhan kita dapatkan, dan sebagai wujud rasa syukur kepada pencipta-Nya kita wajib merawatnya jangan sampai merusaknya, dimulai dengan jangan membuang sampah sembarangan di tempat-tempat wisata.
Komentar
Posting Komentar