AKTIVITAS JUAL - BELI DI PASAR

Pasar merupakan pusat pertemuan manusia melakukan transaksi jual - beli aneka kebutuhan hidup. Berbagai komoditas diperjual - belikan mulai dari yang berharga murah sampai yang mahal. Ada yang unik spesial di pasar, yaitu harganya bisa ditawar sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli. Berbeda dengan supermarket atau Mall pertokoan harganya biasanya fix tidak bisa ditawar lagi. Harga fix ini biasanya dikarenakan biaya pajak dan reribusi pengelola gedung yang cukup lumayan, mulai dari biaya lampu, sekuriti, pendingin ruangan AC, petugas kebersihan, dll. Selain itu, di supermarket atau Mall barang yang dijual cenderung berkualitas dan bermutu, disortir dipilihi barang yang bagus - bagus tidak boleh cacat atau kalau produk konsumsi makanan bentuk fisiknya tidak boleh ada yang busuk di bagian tertentu. Faktor - faktor itulah yang membuat Supermarket atau Mall komoditasnya menjadi lebih mahal. 

Biasanya Supermarket atau Mall target pembelinya bersifat segmentatif. Mereka membidik High Level Income di kalangan masyarakat. Supermarket atau Mall pasti adanya hanya ada di kota - kota besar yang gaji masyarakatnya lumayan tinggi dibanding di masyarakat kabupaten atau desa. Maka dari itu, sangat wajar jika di daerah - daerah pedesaan atau kabupaten cenderung sepi tidak seramai di kota - kota besar yang aktivitas ekonominya bisa sampai 24 jam.














Berbeda dengan pasar biasa, apalagi pasar tradisional yang apa adanya. Biaya retribusinya cenderung murah, biasanya hanya dikenakan retribusi kebersihan saja. Pasar tradisional sangat identik dengan transaksi golongan masyarakat menengah ke bawah. Karena harganya memiliki korelasi relevansi dengan kekuatan daya beli mereka. Sesuai income yang mereka dapatkan di daerah masing - masing (marginal income rate). 

Pasar tradisional bisa dikatakan merupakan ekonomi kerakyatan yang paling dasar, butuh perhatian dari pejabat - pejabat yang terkait sebagai pengayom rakyat. Karena mereka terpilih hasil coblosan masyarakat yang rela datang di TPS - TPS setiap diselenggarakannya Pemilu. Hal terpenting dalam melancarkan kegiatan di pasar - pasar tradisional ialah kualitas jalan yang layak. Tanpa kualitas jalan yang baik, mustahil ada aktivitas ekonomi masyarakat di pedesaan menjadi berkembang. Sebaliknya, akan terjadi stagnasi dan pada akhirnya akan terjadi perpindahan penduduk dari desa ke kota. Akhirnya di kota kelebihan beban penduduk muncullah masalah - masalah sosial. Seperti; kriminal, sampah warga yang bertambah banyak, kebutuhan air yang banyak, limbah dan polusi pun juga semakin banyak.

Kembali lagi soal pasar, hendaknya pejabat terkait aware mengenai infrastruktur pendukung pasar tradisional ini. Agar kegiatan ekonomi di desa tidak kalah dengan yang ada di kota - kota. Jangan sampai kota menjadi tidak layak huni hanya karena over load populasi manusia yang mengharapkan pendapatan tinggi.


Selain itu, kebanyakan pelaku ekonomi di pasar tradisional literasinya tidak sebagus seperti di kota - kota. Mereka rata - rata lulusan SD, SMP atau SMA/SMK bahkan ada yang tidak tamat sekolah. Literasi penjual dan pembeli di pasar tradisional di kota masih agak lumayan bisa dikatakan tamat SMP dan SMK/SMA. Semoga pemerintah bisa memperhatikan kondisi pasar - pasar tradisional yang ada di daerah - daerah yang termarginalisasi oleh kekuatan - kekuatan ekonomi lebih besar dan para intelektual.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Destinasi Wisata Pantai di Malang Selatan

Jalur ke JLS Malang via Gondanglegi dan Bantur

Motovlog Jalur Pegunungan Malang Raya