Eco-green Architecture; Candi Bajangratu dan Candi Tikus Mojokerto

Kedua candi tersebut merupakan candi yang dibangun dengan menggunakan bahan bata merah. Lokasi keduanya tidak terlalu jauh satu sama lainnya, hanya beberapa ratus meter saja. Meskipun begitu, keduanya memiliki kegunaan dan fungsi yang berbeda. Keunikan keduanya merupakan hasil karya seni yang luar biasa di zaman dulu yang tidak disertai alat teknologi ukur bangunan canggih yang dipakai membangun bangunan saat ini.

Tanpa ekscavator, Theodolit, geometri mekanis, waterpass, roll meter, siku dan alat bangun canggih lainnya tercipta bangunan yang presisi simetris.




Dari literatur bacaan dan bukti fisik yang ditemukan di candi tersebut para sejarawan menyimpulkan bahwa bangunan candi tersebut merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit.

Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari karya - karya pendahulu mereka dalan membangun bangunan dengan konsep menyatu dengan alam (eco-green architecture)

Candi Bajangratu diasumsikan sebagai sebagai ikon pintu gerbang memasuki kerajaan Majapahit. Bentuknya unik, seperti gedung - gedung pencakar langit saat ini. Mungkin gedung-gedung tinggi menjulang saat ini terinspirasi dari candi ini! Dipadukan dengan hijaunya taman dan bunga menambah cantiknya mahakarya ukiran para leluhur nusantara dulu.

Kecantikan ukiran bangunannya seakan-akan menandakan bahwa leluhur bangsa zaman dulu memiliki imajinasi yang luar biasa hebatnya.

Selain candi Bajangratu, ada lagi candi Tikus yang berfungsi sebagai petirtaan. Yaitu, sebuah bangunan kolam pemandian dengan pancuran (makara) yang bentuknya sangat unik dan khas. Candi Tikus ini berbeda dengan Candi Bajangratu yang tinggi menjulang, karena bentuknya berada lebih rendah dari permukaan tanah.

Bentuknya berupa kolam kotak persegi dan di tengah-tengahnya ada bangunan khususnya. Kenapa di bagian tengah kolam dibangun sebuah bangunan khusus! Apa hanya sekedar hiasan?


Tugas kita dan generasi selanjutnya ialah mempelajari makna filosofi setiap ukiran dan bentuk bangunannya serta memeliharanya agar tetak eksis untuk dijadikan bukti sejarah bahwa Indonesia sudah maju peradabannya dari segi arsitektur bangunannya.

Demikian ulasan singkat tentang Candi Bajangratu dan Candi Tikus, semoga dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi pecinta sejarah. Salam lestari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Destinasi Wisata Pantai di Malang Selatan

Kata-kata Bijak Motivasi Kehidupan

HIKMAH NJOWOAN