TAJRIBATUN NAFSI (Melatih diri dalam Maqom Susah)
Ada baiknya kita membiasakan sengsara di dunia, karena di alam kubur dan akhirat tempatnya sangat asing dan belum tau enak apa nggak enak. Kita masih buta bagaimana situasi dan keadaannya nanti di sana. Apakah masih mebikmati kebahagiaan atau malah susah dipaksa Tuhan karena ujub dan riya' kita. Tak ada salahnya sesekali atau beristiqomah dalam arena KEZUHUDAN hidup dalam serba kecukupan dan pas-pasan. Atau kalau diletakkan dalam maqom orang berkecukupan dan lebih, tapi wira'i dalam hati yang penuh kefakiran. Fisik boleh kaya tapi hati tidak termiliki dan terpenjara dalam kekayaan dunia yang serba materi. Mungkin sekarang belum berguna dzikirnya tapi suatu saat nanti UANG HARTA MATERI tak akan laku buat beli di akhirat. Susahnya dunia mungkin bisa mengadu pada ibu bapak, tapi susahnya dalam kubur dan akhirat mau mengadu pada siapa? Pada malaikat? Apa iya kita akrab dengannya! Mau mengadu pada Tuhan? Apa iya kita sudah dengan ikhlas dan totalitas hati kita ibadah padany...